Search

Chewy Candy

Keyakinanku adalah Kekuatanku!!

Tag

#dWsFamily

Cita-cita Akhirat

Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda

من تعلم القرآن و هو فتي السن خلطه الله بلحمه ودمه

“Barang siapa yang mempelajari Al-Qur’an pada usia balita, niscaya Allah akan mencampurkan Al-Qur’an dalam darah dan dagingnya.” [HR. Bukhari]

“Terakhir, ini yang paling penting dari semuanya, Bunda. Apa motivasi Bunda mendaftarkan Ananda di sekolah kami?”

Sebuah pertanyaan yang belum saya persiapakan jawaban sebelumnya. Padahal pertanyaan motivasi semacam ini adalah pertanyaan umum dan hampir pasti selalu ditanyakan dalam setiap wawancara.

“Kami punya cita-cita anak kami menjadi seorang hafiz, Ustazah. Entah apa minat, bakat, dan pekerjaannya nanti, menjadi penghafal Al-Qur’an tidak mengenal batas profesi.”

Hanya itu yang bisa saya katakan, ternyata.

***

 

MaFiTa (Rumah Tahfiz Balita) Cahaya Ummat Kota Mataram, Lombok.

Bersama Al-Qur’an kita menjadi keluarga Allah. Al-Qur’an adalah pendidikan terbaik. Al-Qur’an adalah mulia. Mempelajari dan menghafal Al-Qur’an akan menjadikan kita mulia di hadapan Allah SWT.

Keunggulan Program

💡 menggunakan METODE TABARAK dari Mesir (pemegang rekor 3 hafiz termuda dunia)
🎈 kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan multimedia didukung ruang ber-AC
🤝🏼 pendampingan dan parenting keluarga Al-Qur’an
📚 ujian 2 kali (setiap level)
👨🏻‍🎓 rihlah dan wisuda (setiap level)
🎁 hadiah motivasi santri berkala (origami)
🧕🏻 1 kelas 2 pendamping
🥛 snack susu dan kurma
🔊 mendapat audio muratal dan aplikasi ayat untuk pendampingan di rumah

Syarat Pendaftaran

  • usia minimal 3 tahun – hafal minimal 6 surat pendek (An Nas – Al Kafirun)
  • komitmen orangtua yang kuat dalam menghantarkan putra-putrinya menjadi penghafal Al-Qur’an
  • kesanggupan orangtua dalam membersamai putra putrinya murajaah di rumah
  • mengisi dan menyerahkan: formulir pendaftaran, pasfoto 3×4 (4 lembar), fotokopi akta kelahiran, KK, dan KTP orang tua (1 lembar)
  • mengikuti interview (calon santri – wali santri)
  • bersedia mengikuti tata tertib dan peraturan MaFiTa yang berlaku

🎉🎉🎉 Tahun ajaran baru insyaallah akan dimulai pada bulan Juli 2020 🎉🎉🎉

 

Dikarenakan musibah wabah virus Covid19 ini, mengharuskan kita untuk tetap stay at home dan mengurangi aktifitas yang melibatkan banyak orang. MaFiTa membuka pendaftaran santri baru angkatan 4 yang dibuka tanggal 1 Mei 2020 kemarin. Pengisian formulir dan wawancara orangtua dilakukan secara online. Interview via call sudah berlangsung hari Kamis, 14 Mei 2020 dari pukul 08.00-12.00 WITA bagi para orangtua yang sudah mendaftar.

***

Anak kami, Ayyash, yang usianya sekarang sudah 3 tahun, ingin kami masukkan sekolah tahfiz. Ini hanya sebagai salah satu upaya kami untuk menjadikannya mencintai Al-Qur’an. Awalnya karena dokter dan terapisnya sudah menyarankan Ayyash bisa mulai dikenalkan dengan aktivitas baru (kelompok bermain) untuk belajar bersosialisasi lebih banyak, memupuk keberanian, dan mengembang inisiasinya. Pertimbangannya karena ia cenderung pemalu, maka butuh lingkungan yang lebih beragam.

Nah, daripada hanya kami masukkan kelompok bermain, lebih baik sekalian masuk kelas tahfiz. Alhamdulillah, kebetulan di daerah kami sudah ada kelas tahfiz balita. Ketua yayasannya adalah istri Ketua IKADI NTB saat ini. Program-programnya juga kami rasa cocok dengan visi-misi keluarga kami. Di awal pembelajaran sudah mulai masuk program Tabarak. ❤

 

Nak, jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu.
Peliharalah keterhubunganmu dengan-Nya, maka akan kau dapati Dia di hadapanmu; mengampuni dosa, mengabulkan doa, membimbing sikap, menjaga akhlak, dan meridai amalmu.
Nak, perbaikilah akhiratmu, maka Allah yang akan memperbaiki duniamu.
Nak, perbaikilah niat-niatmu, maka Allah yang akan memperbaiki amal-amalmu.
Nak, perbaikilah hubunganmu dengan Allah; maka Allah akan memperbaiki hubunganmu dengan sesama.
Nak, sayangilah olehmu mereka yang di bumi, maka yang di langit akan menyayangimu.
Nak, I love you Fillah.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
(Salim A. Fillah)

 

Bahagia itu mudah, tapi berkah itu tidak mudah. Karena bahagia belum tentu berkah sedangkan berkah sudah pasti bahagia. Inti dari keberkahan itu adalah Al-Qur’an. Luruskan niat kita untuk dekat dengan Al-Qur’an semata-mata mencari rida Allah. Bukan karena ingin disanjung atau pun dipuji. Semangat terus dan jangan pernah merasa lelah dan malas. Bismillah, mari mencetak generasi Qur’ani. 💕💕💕💕💕💕💕

 

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-16

Ikatan Abah dan Anak

Dalam merawat dan menerapkan pola asuh anak, saya dan suami sudah bersepakat untuk bersama-sama menjalaninya. Alhamdulillah diberi pekerjaan dan tempat yang ramah anak. Sejak usia 3 bulan, anak kami, Ayyash, sudah dibawa ke kampus ketika saya ada jam mengajar. Itu karena ia tidak bisa minum ASI selain DBF (direct breastfeeding). Sudah kami coba mengajarinya minum menggunakan berbagai macam media. Kami sudah hampir berputus asa, kemudian mengalah untuk mengenalkan dot dari yang jenis biasa sampai peristaltik. Namun, hasilnya gagal.

 

Pada titik ini, suami tertekan karena kasihan melihat anaknya menangis terus sepanjang hari ketika saya tinggal bekerja.

Sampai pernah memuncak, sesampainya saya di rumah, suami bilang, “Kamu resign saja, buat suratnya, … .”

Saya hanya menghela nafas, menahan untuk tidak membalas kegusarannya. Setelah suasana agak mencair dan sedikit memberi ruang untuk diskusi, akhirnya kami sepakat untuk membawa Ayyash serta waktu saya mengajar. Suami menjaga Ayyash, menggendongnya, dan ketika ia menangis, saya ijin keluar kelas sebentar untuk memberinya ASI. Saya hanya berpikir, mungkin Ayyash mengerti bahwa kami bisa mengusahakan untuk memenuhi kebutuhannya secara langsung, alhamdulillah.

 

Begitulah awal mulanya, dari Ayyash mulai hanya bisa digendong, sampai bisa diajak bercanda dan bermain, berdua menunggui saya selesai mengajar. Bahkan kebiasaan itu, yaitu bermain berdua sambil menunggu saya selesai mengajar, masih sering dilakukan sekarang. Itulah salah satu yang membuat Ayyash dekat dengan abahnya.

 

Semakin besar, maka semakin beragam juga aktivitas yang mereka lakukan waktu saya tinggal ke kampus. Mainnya sekarang sudah tidak di kampus, tetapi di mall. Mengajak Ayyash jalan-jalan melihat robot di mall, sambil beli buah dan main di playground mall adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Ayyash. Apalagi kalau diajak pergi naik mobil (online), sungguh ia sangat bahagia.

 

Selain jalan-jalan ke mall, kegiatan lain yang disukai Ayyash adalah ikut abahnya main bulu tangkis. Bahkan satu lapangan mereka pakai untuk main berdua. Ayyash tidak mau main di pinggir lapangan, harus sama seperti teman-teman abahnya, main di lapangan yang ada netnya. Karena merasakan asyiknya main di lapangan, Ayyash semakin senang berolah raga di rumah bersama abahnya. Baik itu basket, sepak bola, terlebih bulu tangkis.

 

Apalagi musim WFH (work from home) begini. Pagi, siang, malam, Ayyash tidak bosannya megajak abahnya main. Ya, salah satu hikmah dari wabah ini adalah, semakin banyak waktu Ayyash habiskan bersama abahnya. Sekarang rutin, pagi-pagi itu adalah jadwalnya olah raga bareng abahnya. Yang sebelumnya di hari normal, kegiatan ini hanya bisa dilakukan sabtu dan minggu.

 

Sebagaimana kejadian hari ini. Ayyash saya belikan raket baru karena raket lama benangnya ada yang teputus. Sudah bisa kami tebak, seperti pada barang-barang lain yang baru ia miliki, Ayyash pasti sangat excited. Raket, oh, raket baru. Menjelang tidur pun masih mengajak abahnya main. Setelah selesai, raketnya dibawa ke kasur untuk menemaninya tidur, tidak mau dipisahkan.

***

Sebuah studi yang dilakukan University of Guelph menyebutkan, keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak ampuh membuat anak jadi lebih cerdas secara sosial, akademis, dan psikologis. Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung lebih terjaga dari depresi daripada anak yang tidak. Apalagi jika ayahnya konsisten sebagai tipe pendengar yang juga senang mengajaknya bicara sejak anak masih sangat kecil hingga dewasa. Ikatan atau bonding ayang dan anak bahkan diperlukan sejak dalam kandungan.

 

Berikut ini adalah aktivitas yang abahnya lakukan untuk meningkatkan bonding dengan anak

  • Bicara dengan janin sejak ia masih dalam kandungan.
  • Menemani saat kelahirannya
  • Sering menggendong anak sejak ia bayi
  • Mengganti popok, memandikan, dan memakaikan baju
  • Menyuapi atau mengajak makan bersama
  • Mengajak anak jalan-jalan dalam gendongan
  • Main bersama
  • Menemaninya ke dokter untuk pemeriksaan rutin, pemberian imunisasi, atau waktu sakit
  • Membacakan dongeng sebelum tidur.
  • Menemani tidur
  • Menyanyikan lagu atau berdansa dengan bayi atau balita Anda.

Semakin banyak kegiatan bersama yang dilakukan, semakin erat ikatan antara ayah dan anak. Yang bisa diserap anak dengan maksimal saat golden age adalah perhatian, pola asuh, dan kedekatan dengan orangtua. Di usia inilah karakter anak terbentuk. Jadi jangan kita sia-siakan masa emas ini.

 

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-10

Tingkatkan Imunitas dengan Ketahanan Pangan

Awal bulan lalu, ada rasa bimbang menyapa ketika membaca surat edaran Kementerian Agama tentang arahan ibadah Ramadan dan Idul Fitri #dirumahaja. Risau karena tidak bisa menikmati indahnya ibadah di masjid, galau karena akan kehilangan suasana syahdu dalam semarak syiar Ramadan. Namun sebenarnya, yang lebih saya khawatirkan adalah, apakah masih bisa menikmati bulan Ramadan itu sendiri?

Setiap hari saya panjatkan doa supaya Allah masih memberikan kesempatan untuk bertemu dan memperbaiki ibadah di bulan Ramadan yang sudah tinggal beberapa minggu. Adanya virus COVID-19 ini benar-benar sebagai pengingat nyata, bahwa kematian itu bisa datang kapan saja. Padahal semestinya, seorang muslim harus selalu mempersiapkan diri dalam menghadapinya. Ya Allah, ampuni hamba..

***

Alhamdulillah, atas ijin-Nya kita diberi kesempatan untuk berjumpa Ramadan kembali. Hari ini sudah masuk puasa ke-10. Begitu cepat berlalu, sepertiga Ramadan sudah kita jalani. Semoga segala yang sudah kita amalkan diterima dan yang belum sesuai target bisa kita penuhi segera. Jangan sampai kita sia-siakan kesempatan yang sudah Allah berikan. #pengingatdiri Continue reading “Tingkatkan Imunitas dengan Ketahanan Pangan”

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

Enlighten & Empower

Which of your Lord's Blessings would you deny...

CACABUN

Cerita Cinta Bayi dan Bunda

dw

Together we are stepping on paths to Jannah..