Search

Chewy Candy

Keyakinanku adalah Kekuatanku!!

Tag

#dRkW

Ikatan Abah dan Anak

Dalam merawat dan menerapkan pola asuh anak, saya dan suami sudah bersepakat untuk bersama-sama menjalaninya. Alhamdulillah diberi pekerjaan dan tempat yang ramah anak. Sejak usia 3 bulan, anak kami, Ayyash, sudah dibawa ke kampus ketika saya ada jam mengajar. Itu karena ia tidak bisa minum ASI selain DBF (direct breastfeeding). Sudah kami coba mengajarinya minum menggunakan berbagai macam media. Kami sudah hampir berputus asa, kemudian mengalah untuk mengenalkan dot dari yang jenis biasa sampai peristaltik. Namun, hasilnya gagal.

 

Pada titik ini, suami tertekan karena kasihan melihat anaknya menangis terus sepanjang hari ketika saya tinggal bekerja.

Sampai pernah memuncak, sesampainya saya di rumah, suami bilang, “Kamu resign saja, buat suratnya, … .”

Saya hanya menghela nafas, menahan untuk tidak membalas kegusarannya. Setelah suasana agak mencair dan sedikit memberi ruang untuk diskusi, akhirnya kami sepakat untuk membawa Ayyash serta waktu saya mengajar. Suami menjaga Ayyash, menggendongnya, dan ketika ia menangis, saya ijin keluar kelas sebentar untuk memberinya ASI. Saya hanya berpikir, mungkin Ayyash mengerti bahwa kami bisa mengusahakan untuk memenuhi kebutuhannya secara langsung, alhamdulillah.

 

Begitulah awal mulanya, dari Ayyash mulai hanya bisa digendong, sampai bisa diajak bercanda dan bermain, berdua menunggui saya selesai mengajar. Bahkan kebiasaan itu, yaitu bermain berdua sambil menunggu saya selesai mengajar, masih sering dilakukan sekarang. Itulah salah satu yang membuat Ayyash dekat dengan abahnya.

 

Semakin besar, maka semakin beragam juga aktivitas yang mereka lakukan waktu saya tinggal ke kampus. Mainnya sekarang sudah tidak di kampus, tetapi di mall. Mengajak Ayyash jalan-jalan melihat robot di mall, sambil beli buah dan main di playground mall adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Ayyash. Apalagi kalau diajak pergi naik mobil (online), sungguh ia sangat bahagia.

 

Selain jalan-jalan ke mall, kegiatan lain yang disukai Ayyash adalah ikut abahnya main bulu tangkis. Bahkan satu lapangan mereka pakai untuk main berdua. Ayyash tidak mau main di pinggir lapangan, harus sama seperti teman-teman abahnya, main di lapangan yang ada netnya. Karena merasakan asyiknya main di lapangan, Ayyash semakin senang berolah raga di rumah bersama abahnya. Baik itu basket, sepak bola, terlebih bulu tangkis.

 

Apalagi musim WFH (work from home) begini. Pagi, siang, malam, Ayyash tidak bosannya megajak abahnya main. Ya, salah satu hikmah dari wabah ini adalah, semakin banyak waktu Ayyash habiskan bersama abahnya. Sekarang rutin, pagi-pagi itu adalah jadwalnya olah raga bareng abahnya. Yang sebelumnya di hari normal, kegiatan ini hanya bisa dilakukan sabtu dan minggu.

 

Sebagaimana kejadian hari ini. Ayyash saya belikan raket baru karena raket lama benangnya ada yang teputus. Sudah bisa kami tebak, seperti pada barang-barang lain yang baru ia miliki, Ayyash pasti sangat excited. Raket, oh, raket baru. Menjelang tidur pun masih mengajak abahnya main. Setelah selesai, raketnya dibawa ke kasur untuk menemaninya tidur, tidak mau dipisahkan.

***

Sebuah studi yang dilakukan University of Guelph menyebutkan, keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak ampuh membuat anak jadi lebih cerdas secara sosial, akademis, dan psikologis. Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung lebih terjaga dari depresi daripada anak yang tidak. Apalagi jika ayahnya konsisten sebagai tipe pendengar yang juga senang mengajaknya bicara sejak anak masih sangat kecil hingga dewasa. Ikatan atau bonding ayang dan anak bahkan diperlukan sejak dalam kandungan.

 

Berikut ini adalah aktivitas yang abahnya lakukan untuk meningkatkan bonding dengan anak

  • Bicara dengan janin sejak ia masih dalam kandungan.
  • Menemani saat kelahirannya
  • Sering menggendong anak sejak ia bayi
  • Mengganti popok, memandikan, dan memakaikan baju
  • Menyuapi atau mengajak makan bersama
  • Mengajak anak jalan-jalan dalam gendongan
  • Main bersama
  • Menemaninya ke dokter untuk pemeriksaan rutin, pemberian imunisasi, atau waktu sakit
  • Membacakan dongeng sebelum tidur.
  • Menemani tidur
  • Menyanyikan lagu atau berdansa dengan bayi atau balita Anda.

Semakin banyak kegiatan bersama yang dilakukan, semakin erat ikatan antara ayah dan anak. Yang bisa diserap anak dengan maksimal saat golden age adalah perhatian, pola asuh, dan kedekatan dengan orangtua. Di usia inilah karakter anak terbentuk. Jadi jangan kita sia-siakan masa emas ini.

 

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-10

Rida Suami

Ada yang berbeda dari Ramadan tahun ini, yaitu larangan untuk keluar rumah, apalagi untuk menjalankan ibadah di masjid. Semua umat beriman pasti sangat merindukan kenikmatan beribadah di masjid, terutama pada bulan Ramadan.

__

Jumat, 1 Ramadan 1441 H, bertepatan dengan tanggal 24 April 2020 M. Hari ini anak saya, Ayyash, dijadwalkan konsultasi dengan dokter rehabilitasi medik untuk evaluasi perkembangan terapi. Rasanya sudah lama tidak bertemu beliau, sekitar 2 bulan. Hari ini masuk pekan ke-6 pemberlakukan physical distancing dan work from home (WFH) di tempat saya bekerja. Sejak saat itu pula kami sangat membatasi kebutuhan keluar rumah, bahkan untuk pergi terapi di rumah sakit daerah rujukan covid-19 kami berhentikan sampai kondisi sudah membaik. Terapi wicara Ayyash biasanya seminggu 3 kali, tetapi selama pandemik ini hanya seminggu sekali di rumah sakit ibu dan anak yang pasiennya khusus dan tidak seramai rumah sakit daerah. Ini hanya salah satu upaya yang bisa kami lakukan untuk memperkecil kemungkinan terpapar virus. Ayyash masih membutuhkan terapi untuk mengejar beberapa ketertinggalan aspek perkembangan karena sakit berat yang dijalani dari lahir.

 

Continue reading “Rida Suami”

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

Enlighten & Empower

Which of your Lord's Blessings would you deny...

CACABUN

Cerita Cinta Bayi dan Bunda

dw

Together we are stepping on paths to Jannah..